Curhat Driver Gojek Medan: Antara yang Sepi & yang Banjir Order

Sore hari di pinggir jalan yang agak ramai di Medan. Rudi sedang duduk lesu di atas motornya sambil melihat layar HP, Tono datang dan memarkir motornya di sebelahnya dengan wajah sumringah tapi sedikit lelah.

(Percakapan Dimulai)

Tono: (Menepuk bahu Rudi dari belakang) Hoi, Rud! Udah dari tadi kau nangkring di sini? Macam mana hari ini, lancar jaya?

Rudi: (Menghela napas panjang, pandangannya kosong) Lancar jaya apanya, Ton... tengoklah ini... (menunjukkan layar HP yang sepi orderan) Dari pagi buta aku mangkal... jamuran lah aku di sini.

Tono: Alahai... kenapa pulak? Sepi kali rupanya? Aku tadi alhamdulillah, sampai tak sempat nengok HP saking sibuknya. Dari kota ke Pinang Baris, terus sambung ke Amplas, mutar-mutar di daerah Setiabudi... seru kalilah pokoknya! Dapat... (terdiam sejenak menghitung di kepala) ...dua puluh tiga order!

Rudi: (Mata Rudi membulat, lalu langsung layu lagi) Dua... dua puluh tiga?! Ya ampun, Ton! Kau ini driver apa kurir logistik? Banyak kali! Aku... aku cuma dapat satu! SATU!

Tono: Satu? Astaga, Rud! Satu order ngantar apa itu? Jauh kali?

Rudi: (Wajahnya makin pias) Satu order... nganter orang dari ujung gang sana... (menunjuk tak jauh dari tempat mereka) ...ke warung bakso di seberang jalan sana! Jalan kaki pun sampai sebenarnya! Dapatnya... (suaranya mengecil) ...delapan ribu rupiah, Ton. Delapan ribu!

Tono: (Terbelalak, lalu tak bisa menahan tawa terbahak-bahak) HAHAHAHAHAHA! Delapan ribu?! Ya ampun, Rud! Itu... itu duit parkir motor dua jam di mall pun tak cukup! Kau serius?

Rudi: (Wajahnya antara mau nangis dan mau ikut ketawa saking ngenesnya) SERIUS! Aku udah pasang muka paling ramah, helm udah wangi, motor udah kinclong... eh, yang nyangkut cuma orderan itu! Itupun bapaknya nanya-nanya pulak, "Dek, yakin delapan ribu? Mau kembaliannya?" Kutengok dompetku... cuma ada recehan... kukasih ajalah semuanya daripada nunggu kembalian! Untung bapaknya baik, dibilangnya "Ambil aja, Dek, buat beli rokok." Rokok pun tak bisa sebungkus penuh, Ton! Bisa buat beli... (mikir keras) ...paling bensin setetes dua tetes!

Tono: (Masih terkekeh tapi ada nada prihatin) Aduh, Rud, parah kali nasibmu hari ini. Kayak ditolak mentah-mentah rezeki kau ya. Mungkin HP kau error, Rud? Atau aplikasinya ngambek sama kau?

Rudi: Jangan bilang HP atau aplikasi! Aku udah update semuanya! Udah kubelai-belai ini HP, udah kuajak ngomong baik-baik dari pagi, "Ayolah nak, kasih papa orderan yang banyak ya..." Tetap aja dia cuek bebek! Malah tadi ada orderan masuk, udah klik mau kuambil... eh, langsung hilang! Disamber orang! Kayak dijodohkan tapi langsung diputuskan di detik terakhir, Ton! Sakit kali rasanya di sini! (Memegang dada dramatis)

Tono: (Meredakan tawanya, menepuk bahu Rudi lagi dengan simpati) Sabar lah, Rud. Mungkin hari ini giliran aku yang rame. Besok lusa siapa tahu giliran kau yang pecah rekor orderan. Namanya juga rezeki driver, ada naik ada turun. Kayak ombak di laut Belawan.

Rudi: (Wajahnya sedikit terhibur tapi masih cemberut) Iya sih... tapi kok ya turunnya langsung terjun bebas gini. Dari pagi cuma sekali ngegas, itu pun jarak seupil. Rasanya kok kayak... kayak cuma jadi pajangan motor di pinggir jalan. Atau jangan-jangan aku dikira patung? Makanya orderannya pada lewat?

Tono: Hahaha, jangan gitu pulak, Rud. Mana ada patung bisa gerak-gerak garuk kepala gitu. Udah lah, jangan sedih kali. Besok kita coba lagi. Atau mau ikut aku ngejar satu orderan lagi? Lumayanlah buat nambah-nambah, biar jangan delapan ribu kali kali pun hasilnya.

Rudi: (Menggelengkan kepala pelan) Udah lesu kali aku, Ton. Tengoklah mataku... udah kayak mata panda kurang tidur padahal gak ada kerjaan. Delapan ribu itu kayak jadi pengingat betapa... betapa sia-sianya hariku ini. Mau pulang ajalah aku. Tidur. Semoga besok mimpi indah dapat orderan banjir bandang.

Tono: Ya udah kalau gitu. Hati-hati kau di jalan, Rud. Jangan kepikiran kali delapan ribu itu ya! Anggap aja itu ongkos belajar sabar hari ini!

Rudi: (Tersenyum tipis, senyum kecut) Belajar sabar apanya, Ton... itu ongkos beli krupuk pun gak cukup. Ya udahlah, kau hati-hati jugak. Semoga makin banyak lagi orderanmu hari ini!

Tono: Amin! Sampai jumpa lagi, Rud! Besok semoga ketemu di jalan pas sama-sama lagi narik orderan banyak ya!

Rudi: (Mengangguk lemah) Amin... dah, Ton...

(Tono menyalakan motornya dan pergi, Rudi masih duduk di tempatnya, memandang motornya, lalu kembali memandang layar HP-nya yang tetap sepi, sebelum akhirnya menyalakan motor dengan gontai untuk pulang.)

Komentar