Contoh Makalah Bentuk-Bentuk Bullying Yang Terjadi Di Lingkungan Sekolah
Makalah
Bentuk-Bentuk Bullying Yang Terjadi Di Lingkungan Sekolah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain yang lebih lemah atau tidak berdaya. Bullying dapat terjadi di berbagai tempat, termasuk di lingkungan sekolah seperti di SD, SMP maupun SMA/SMK.
Bullying di lingkungan sekolah dapat berdampak negatif terhadap korban, baik secara fisik maupun mental. Dampak fisik bullying dapat berupa luka-luka, gangguan kesehatan, atau bahkan cacat permanen. Dampak mental bullying dapat berupa rasa takut, cemas, trauma, rendah diri, atau bahkan keinginan untuk mengakhiri hidup.
Oleh karena itu, penting untuk memahami bentuk-bentuk bullying yang dapat terjadi di lingkungan sekolah agar dapat mencegah dan menangani bullying dengan tepat.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah bagaimana bentuk-bentuk bullying yang terjadi di lingkungan sekolah?
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk bullying yang dapat terjadi di lingkungan sekolah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bullying Fisik
Bullying fisik adalah bentuk bullying yang melibatkan kontak fisik langsung. Bullying fisik dapat berupa pemukulan, menendang, mendorong, menampar, melempar benda, menggigit, mencakar, atau tindakan fisik lainnya yang menyakiti korban.
Berikut adalah beberapa contoh bullying fisik yang dapat terjadi di lingkungan sekolah:
- Memukul, menendang, atau mendorong korban. Misalnya, pelaku bullying memukul korban di kepala, menendang korban di perut, atau mendorong korban hingga terjatuh.
- Melempar benda ke arah korban. Misalnya, pelaku bullying melempar buku, pensil, atau barang lainnya ke arah korban.
- Menggigit atau mencakar korban. Misalnya, pelaku bullying menggigit korban di lengan atau mencakar korban di wajah.
- Mengunci korban di ruangan atau tempat lainnya. Misalnya, pelaku bullying mengunci korban di toilet atau di ruang kelas.
- Menyiksa korban secara fisik, seperti mengikat korban atau memaksa korban melakukan tindakan yang berbahaya. Misalnya, pelaku bullying mengikat korban di pohon atau memaksa korban untuk meminum alkohol.
Bullying fisik dapat dilakukan oleh satu orang atau sekelompok orang. Pelaku bullying fisik biasanya adalah orang yang merasa lebih kuat atau lebih berkuasa daripada korban. Pelaku bullying fisik biasanya juga memiliki masalah emosional, seperti merasa rendah diri atau merasa tidak aman.
Korban bullying fisik biasanya adalah orang yang dianggap lemah atau berbeda dari orang lain. Korban bullying fisik biasanya juga memiliki masalah emosional, seperti merasa minder atau merasa tidak percaya diri.
B. Bullying Verbal
Bullying verbal adalah bentuk bullying yang melibatkan kata-kata atau ucapan. Bullying verbal dapat berupa kata-kata kasar, menghina, merendahkan, atau menyebar fitnah atau gosip. Bullying verbal dapat menyakiti perasaan korban, baik secara fisik maupun mental.
Berikut adalah beberapa contoh bullying verbal yang dapat terjadi di lingkungan sekolah:
- Mengolok-olok korban dengan penampilannya, seperti berat badan, tinggi badan, atau pakaiannya. Misalnya, pelaku bullying mengatakan kepada korban bahwa korban "gendut" atau "jelek".
- Menghina korban dengan kemampuannya, seperti prestasi akademik atau keterampilannya. Misalnya, pelaku bullying mengatakan kepada korban bahwa korban "bodoh" atau "tidak bisa apa-apa".
- Mereduksi korban dengan mengatakan bahwa korban tidak berguna atau tidak berharga. Misalnya, pelaku bullying mengatakan kepada korban bahwa korban "tidak punya teman" atau "tidak akan pernah sukses".
- Menyebarkan gosip atau fitnah tentang korban yang dapat merusak reputasinya. Misalnya, pelaku bullying menyebarkan rumor bahwa korban adalah pencuri atau pemakai narkoba.
C. Bullying emosional
Bullying emosional adalah bentuk bullying yang dilakukan untuk menyakiti perasaan korban, baik secara langsung maupun tidak langsung. Bullying emosional dapat berupa penghinaan, ejekan, pengucilan, atau ancaman.
Berikut adalah beberapa contoh bullying emosional yang dapat terjadi di lingkungan sekolah:
- Menghina korban dengan penampilannya, seperti berat badan, tinggi badan, atau pakaiannya. Misalnya, pelaku bullying mengatakan kepada korban bahwa korban "gemuk seperti babi" atau "kurus seperti tongkat".
- Menghina korban dengan kemampuannya, seperti prestasi akademik atau keterampilannya. Misalnya, pelaku bullying mengatakan kepada korban bahwa korban "bodoh" atau "tidak bisa apa-apa".
- Meremehkan korban dengan mengatakan bahwa korban tidak berguna atau tidak berharga. Misalnya, pelaku bullying mengatakan kepada korban bahwa korban "tidak punya teman" atau "tidak akan pernah sukses".
- Mengisolasi atau mengucilkan korban. Misalnya, pelaku bullying tidak mengajak korban bermain atau bergabung dengan kelompoknya.
- Meneror atau mengancam korban. Misalnya, pelaku bullying mengatakan kepada korban bahwa korban akan dipukuli atau dibunuh jika korban tidak menurutinya.
D. Cyberbullying
Cyberbullying adalah bentuk bullying yang dilakukan melalui media digital, seperti media sosial, pesan singkat, atau email. Cyberbullying dapat berupa menyebarkan informasi yang bersifat fitnah atau pencemaran nama baik, mengirim pesan atau ancaman yang bersifat kasar atau menyakitkan, atau mempublikasikan foto atau video korban yang bersifat negatif.
Berikut adalah beberapa contoh cyberbullying yang dapat terjadi di lingkungan sekolah:
- Menyebarkan informasi yang bersifat fitnah atau pencemaran nama baik. Misalnya, pelaku cyberbullying menyebarkan gosip bahwa korban terlibat dalam tindakan kriminal atau memiliki penyakit menular.
- Mengirim pesan atau ancaman yang bersifat kasar atau menyakitkan. Misalnya, pelaku cyberbullying mengirim pesan kepada korban yang berisi kata-kata kasar atau ancaman.
- Mempublikasikan foto atau video korban yang bersifat negatif. Misalnya, pelaku cyberbullying memposting foto korban yang sedang menangis atau foto korban yang sedang melakukan tindakan yang tidak pantas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara berulang-ulang dan disengaja oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap seseorang atau sekelompok orang lain yang lebih lemah. Bullying dapat terjadi di mana saja, termasuk di lingkungan sekolah.
Ada empat bentuk bullying yang dapat terjadi di lingkungan sekolah, yaitu:
- Bullying fisik adalah bentuk bullying yang melibatkan kontak fisik langsung. Bullying fisik dapat berupa pemukulan, menendang, mendorong, menampar, melempar benda, menggigit, mencakar, atau tindakan fisik lainnya yang menyakiti korban.
- Bullying verbal adalah bentuk bullying yang melibatkan kata-kata atau ucapan. Bullying verbal dapat berupa kata-kata kasar, menghina, merendahkan, atau menyebarkan fitnah atau gosip.
- Bullying emosional adalah bentuk bullying yang dilakukan untuk menyakiti perasaan korban, baik secara langsung maupun tidak langsung. Bullying emosional dapat berupa penghinaan, ejekan, pengucilan, atau ancaman.
- Cyberbullying adalah bentuk bullying yang dilakukan melalui media digital, seperti media sosial, pesan singkat, atau email. Cyberbullying dapat berupa menyebarkan informasi yang bersifat fitnah atau pencemaran nama baik, mengirim pesan atau ancaman yang bersifat kasar atau menyakitkan, atau mempublikasikan foto atau video korban yang bersifat negatif.
Bullying dapat berdampak negatif bagi korban, baik secara fisik maupun mental.
Komentar
Posting Komentar