Kunci Jawaban IPA Kelas 7 SMP Halaman 33 Uji Kemampuan D. Pengukuran
Berikut adalah kunci jawaban IPA kelas 7 SMP halaman 33 Uji Kemampuan D. Pengukuran.
1. Identifikasilah pernyataan berikut apakah benar atau salah. Ubahlah pernyataan yang salah hingga menjadi benar.
a. Mengukur menggunakan penggaris adalah contoh pengamatan secara kualitatif.
b. Warna suatu larutan adalah contoh pengamatan kualitatif.
c. Satuan yang tepat untuk mengukur jarak adalah detik.
d. Jam adalah satuan untuk waktu sesuai Standar Internasional.
e. Volume adalah contoh besaran turunan.
Jawaban:
a. Salah. Mengukur menggunakan penggaris adalah contoh pengukuran secara kuantitatif, bukan kualitatif.
b. Benar. Warna suatu larutan adalah contoh pengamatan kualitatif karena kita menggambarkan atau mendeskripsikan sifat warna larutan dengan kata-kata.
c. Salah. Satuan yang tepat untuk mengukur jarak adalah meter, bukan detik. Detik adalah satuan untuk waktu.
d. Salah. Jam bukanlah satuan untuk waktu sesuai Standar Internasional. Satuan waktu dalam Standar Internasional adalah detik, menit, dan jam.
e. Salah. Volume adalah contoh besaran pokok, bukan besaran turunan. Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok, sedangkan volume sendiri termasuk ke dalam besaran pokok karena tidak diturunkan dari besaran lainnya.
2. Lihatlah sekeliling kelas kalian dan buatkan dua (2) pengamatan kualitatif dan dua (2) pengamatan kuantitatif.
Jawaban:
Pengamatan Kualitatif:
a. Sifat Suara: Saat guru berbicara, suaranya terdengar jelas dan tenang.
b. Pencahayaan: Cahaya dari lampu di ruangan ini lebih terang dibandingkan ruangan sebelah.
Pengamatan Kuantitatif:
a. Jumlah Siswa: Ada 25 siswa yang duduk di dalam kelas ini.
b. Suhu Ruangan: Suhu di dalam kelas ini sekitar 25 derajat Celsius.
3. Ketika kalian menyentuh air hangat, maka kalian dapat mengetahui bahwa suhunya lebih tinggi dari air di bak kamar mandi kalian. Kalian juga dapat merasakan dinginya es batu ketika kalian memegangnya, namun mengapa tangan tidak dapat dijadikan satuan baku?
Jawaban:
Tangan tidak dapat dijadikan satuan baku karena perasaan kami terhadap panas atau dingin itu bersifat subjektif, artinya bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Misalnya, air yang terasa hangat bagi seorang orang, mungkin akan terasa lebih dingin bagi orang lain.
Dalam ilmu Sains, kita menggunakan satuan baku yang objektif untuk mengukur suhu, yaitu derajat Celsius atau Kelvin. Dengan menggunakan satuan baku ini, kita dapat mengukur suhu secara lebih tepat dan akurat tanpa tergantung pada perasaan masing-masing individu.
Jadi, tangan tidak dapat dijadikan acuan atau satuan baku dalam mengukur suhu secara ilmiah.