Kunci Jawaban IPAS Kelas 5 SD Halaman 74-76 Uji Pemahaman Bab 2 Harmoni dalam Ekosistem
Berikut adalah kunci jawaban IPAS kelas 5 SD halaman 74-76 Uji Pemahaman Bab 2 Harmoni dalam Ekosistem.
A. Mendeskripsikan Rantai Makanan
Ian dan Aga menemukan makhluk hidup saat berkunjung ke kebun sayur.
1. Gambarkan rantai makanan yang menunjukkan hubungan antara keempat makhluk hidup di atas.
Jawaban: Gambaran rantai makanan untuk keempat makhluk hidup tersebut adalah sebagai berikut:
Tanaman sayur (Produsen) - Siput (Konsumen 1) - Katak (Konsumen 2) - Ular (Konsumen 3).
2. Manakah yang berperan sebagai sumber energi utama dalam keberlangsungan rantai makanan ini?
Jawaban: Yang berperan sebagai sumber energi utama dalam keberlangsungan rantai makanan ini adalah tanaman sayur, karena tanaman sebagai produsen menghasilkan energi melalui fotosintesis dari sinar matahari.
3. Jelaskan proses transfer energi pada rantai makanan ini!
Jawaban: Proses transfer energi pada rantai makanan ini dimulai dari tanaman sayur (produsen) yang menghasilkan energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Siput (konsumen 1) memakan tumbuhan dan mengambil sebagian energi yang ada dalam tumbuhan tersebut. Kemudian, katak (konsumen 2) memakan siput dan mendapatkan energi dari siput. Terakhir, ular (konsumen 3) memakan katak dan mendapatkan energi dari katak.
4. Siapakah yang berperan sebagai produsen di rantai makanan yang kalian gambar?
Jawaban: Yang berperan sebagai produsen dalam rantai makanan yang kami gambar adalah tananam sayur.
5. Manakah makhluk hidup yang termasuk kelompok herbivora? Termasuk konsumen tingkat berapakah hewan ini?
Jawaban: Makhluk hidup yang termasuk kelompok herbivora adalah Siput, karena siput memakan tumbuhan. Hewan siput termasuk konsumen tingkat 1.
6. Manakah makhluk hidup yang termasuk kelompok karnivora? Termasuk konsumen tingkat berapakah hewan ini?
Jawaban: Makhluk hidup yang termasuk kelompok karnivora adalah Ular, karena ular memakan katak. Hewa ular termasuk konsumen tingkat 3.
7. Apa yang dapat terjadi jika pemilik kebun membunuh semua katak yang ada di kebun?
Jawaban: Jika pemilik kebun membunuh semua katak di kebun, maka jumlah katak akan berkurang atau bahkan bisa punah di kebun. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan populasi siput karena tidak ada pemangsa katak. Seiring waktu, siput dapat menjadi terlalu banyak dan merusak tanaman di kebun karena siput akan lebih banyak memakan tumbuhan. Ketidakseimbangan ini dapat berdampak pada keseluruhan rantai makanan dalam kebun, termasuk pada kelangsungan hidup ular yang menjadi pemangsa katak.
B. Transfer Energi pada Jaring-Jaring Makanan
Perhatikan gambar piramida makanan pada ekosistem hutan hujan tropis berikut.
1. Jelaskan proses transfer energi yang terjadi pada piramida makanan ini dalam bentuk jaring-jaring makanan! Gambarkan mulai dari Matahari sampai energi balik kembali ke tumbuhan!
Jawaban: Proses transfer energi pada piramida makanan ekosistem hutan hujan tropis dimulai dari Matahari yang memberikan energi untuk fotosintesis pada pohon-pohon, seperti pohon Ara dan pohon Pala. Pohon-pohon tersebut menjadi produsen yang menghasilkan makanan. Kemudian, makanan tersebut akan menjadi sumber energi bagi hewan-hewan lainnya. Misalnya, pohon Ara menjadi sumber makanan untuk ular Piton, yang kemudian menjadi makanan bagi Orang Utan. Orang Utan bisa menjadi pakan bagi Harimau.
2. Apa peran dekomposer dalam proses transfer energi?
Jawaban: Peran dekomposer dalam proses transfer energi adalah menguraikan bangkai makhluk hidup yang sudah mati. Ketika pohon atau hewan mati, dekomposer, seperti bakteri dan jamur, akan membantu membusukkannya dan mengurai menjadi nutrisi. Hasil penguraian ini akan kembali ke tanah dalam bentuk humus. Tanah yang mengandung humus sangat dibutuhkan oleh tumbuhan untuk tumbuh dengan baik.
3. Apa yang akan terjadi pada jaring-jaring makanan jika ada kebakaran hutan dan menghanguskan hampir semua pohon ara dan pohon pala?
Jawaban: Jika ada kebakaran hutan yang menghanguskan hampir semua pohon ara dan pohon pala, maka akan terjadi ketidakseimbangan dalam jaring-jaring makanan ekosistem tersebut. Pohon Ara dan pohon Pala sebagai produsen akan berkurang drastis atau bahkan hilang. Akibatnya, jumlah makanan yang tersedia bagi hewan-hewan lain, seperti ular Piton, Orang Utan, dan Harimau, akan berkurang. Hal ini dapat menyebabkan populasi hewan-hewan tersebut berkurang juga, dan mungkin mengganggu keseimbangan dalam ekosistem hutan hujan tropis tersebut.
C. Apa yang Terjadi pada Ekosistem ini?
Menurut informasi berita, di beberapa tempat sedang marak terjadi perburuan liar burung hantu untuk diperjual belikan. Fenomena ini terjadi di desa-desa yang merupakan kawasan persawahan.
1. Menurut kalian apa dampaknya ke jaring-jaring makanan dari perburuan burung hantu ini?
Jawaban: Dampak dari perburuan liar burung hantu terhadap jaring-jaring makanan bisa menyebabkan ketidakseimbangan. Biasanya, burung hantu memangsa hewan-hewan seperti tikus yang bisa merusak tanaman di persawahan. Jika jumlah burung hantu berkurang karena perburuan, maka populasi tikus akan meningkat secara drastis karena kurangnya predator alami. Hal ini dapat menyebabkan banyaknya tikus yang memakan tanaman pertanian, sehingga dapat mengganggu produksi pertanian di kawasan tersebut.
2. Kira-kira apa akibatnya kepada para petani di desa ini?
Jawaban: Akibatnya kepada para petani di desa ini bisa mengalami kerugian dalam produksi pertanian. Dengan meningkatnya populasi tikus, tanaman pertanian akan lebih sering dimakan dan rusak oleh tikus. Hasil panen akan berkurang dan berpotensi menyebabkan kerugian bagi para petani.