Mengapa Lembaga Keuangan Ikut Menentukan Jumlah Uang yang Beredar?
Mengapa lembaga keuangan ikut menentukan jumlah uang yang beredar? Simak jawaban dan penjelasan berikut ini.
Anda mungkin pernah bertanya-tanya mengapa lembaga keuangan memiliki peran penting dalam menentukan jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Apakah mereka memiliki kontrol penuh atas hal tersebut? Nah, sebenarnya, lembaga keuangan tidak memiliki kekuasaan absolut dalam menentukan jumlah uang yang beredar, tetapi mereka memainkan peran yang signifikan dalam proses tersebut.
Mari kita lihat mengapa hal ini terjadi.
Pertama-tama, mari kita pahami apa yang dimaksud dengan "uang yang beredar."
Uang yang beredar adalah total uang tunai dan uang giral yang ada di masyarakat pada suatu waktu tertentu.
Uang tunai meliputi koin dan uang kertas yang ada di tangan masyarakat, sedangkan uang giral adalah saldo yang ada di rekening bank dan instrumen keuangan lainnya yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran.
Salah satu alasan mengapa lembaga keuangan ikut menentukan jumlah uang yang beredar adalah karena mereka berperan sebagai perantara dalam proses penciptaan uang.
Ketika seseorang meminjam uang dari bank, misalnya, bank akan menciptakan uang baru dengan memberikan pinjaman tersebut.
Uang yang diciptakan ini kemudian akan beredar di masyarakat melalui transaksi yang dilakukan oleh peminjam.
Dengan demikian, lembaga keuangan, seperti bank, dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar dengan memberikan pinjaman kepada individu atau perusahaan.
Selain itu, lembaga keuangan juga berperan dalam mengendalikan jumlah uang yang beredar melalui kebijakan moneter.
Bank sentral suatu negara, seperti Bank Indonesia di Indonesia atau Federal Reserve di Amerika Serikat, memiliki wewenang untuk mengatur suku bunga dan mengendalikan pasokan uang di pasar.
Ketika bank sentral menaikkan suku bunga, misalnya, hal ini dapat mengurangi minat masyarakat untuk meminjam uang dari lembaga keuangan.
Dampaknya, permintaan terhadap pinjaman akan menurun, sehingga mengurangi jumlah uang yang beredar.
Sebaliknya, jika suku bunga diturunkan, masyarakat akan lebih cenderung untuk meminjam uang, yang akan meningkatkan jumlah uang yang beredar.
Tujuan dari mengendalikan jumlah uang yang beredar adalah untuk menjaga stabilitas ekonomi.
Jika terlalu banyak uang yang beredar, ini dapat menyebabkan inflasi, yaitu kenaikan harga secara umum.
Inflasi yang tinggi dapat mengurangi daya beli masyarakat dan merugikan perekonomian secara keseluruhan.
Sebaliknya, jika terlalu sedikit uang yang beredar, hal ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi karena sulitnya akses masyarakat terhadap kredit dan modal yang diperlukan untuk investasi.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan lembaga keuangan ikut menentukan jumlah uang yang beredar, karena lembaga keuangan berperan sebagai perantara dalam proses penciptaan uang dan mengendalikan jumlah uang yang beredar melalui kebijakan moneter.
Oleh karena itu, peran lembaga keuangan dalam menentukan jumlah uang yang beredar tidak boleh diabaikan.