Soal dan Jawaban materi Meneladani Jejak Langkah Ulama Indonesia yang Mendunia - PAI & Budi Pekerti Kelas 11 SMA/SMK

Berikut soal mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI SMA/SMK materi BAB 5: Meneladani Jejak Langkah Ulama Indonesia yang Mendunia, halaman 170, 171, 172 dan 173 lengkap dengan kunci jawaban.

I. Soal Pilihan Ganda:

1. Saat jayanya kerajaan Islam, peran ulama sangat menonjol sebagai bagian dari pejabat elite. Adapun perannya yang paling penting adalah…
A. duduk menemani para pemimpin yang membidangi pemerintahan
B. berbeda-beda peran sesuai wilayah atau daerah yang dikuasai
C. menjadi penasehat di bidang keagamaan bagi kerajaan
D. mempengaruhi pemimpin agar menegakkan aturan 
E. dikembalikan aturan bernegara yang menyimpang

2. Syekh Nawawi pernah menjadi imam di Masjidil Haram, mengajar di Haramain, dan mendapatkan gelar Sayyidul Hijaz. Saat itu, yang termasuk Hijaz adalah wilayah…
A. Timur Tengah seluruhnya
B. Makkah, Madinah, dan Damaskus
C. Palestina, Yordania dan Yaman
D. Saudi Arabia, Irak dan Iran
E. Jazirah Arab, Makkah, Madinah

3. Sampai saat ini, karya-karya beliau masih dipelajari, dikaji, dan ditelaah di pesantren. Misalnya  kitab  Sullam  al-Munâjah  syarah  Safînah  al-Shalâh dan Nashâih al-‘Ibâd syarah al-Manbahâtu ‘ala al-Isti’dâd li yaum al-Mi’âd. Itu adalah karya tulis dari…
A. Abu Abdul Mu’thi Nawawi al-Tanari al-Bantani
B. Syaikh Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati al-Makasari
C. Abdus Samad bin Abdullah al-Jawi al-Palimbani
D. Muhammad Sholeh bin Umar al-Samarani
E. Nuruddin bin Ali ar-Raniri

4. Setiap tanah yang dipijak, selalu melakukan dakwah, bahkan saat diasingkan, beliau bahkan diberi gelar oleh Nelson Madela (Presiden Afrika Selatan) sebagai ‘Salah Seorang Putra Afrika Terbaik’. Beliau adalah…
A. Syaikh Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati al-Makasari
B. Abdus Samad bin Abdullah al-Jawi al-Palimbani
C. Muhammad Sholeh bin Umar al-Samarani
D. Nuruddin bin Ali ar-Raniri
E. Hamzah Fansuri

5. Syekh Abdus Samad merupakan tokoh kunci pembuka dan pelopor perkembangan intelektualisme Nusantara Indonesia.  Jumlah karyanya + 20 kitab/buku. Namun, karyanya yang terkenal dan sampai saat ini masih dipergunakan adalah…
A. Kaiiyat al-Dzikir
B. Al-Tafsir al-Munîr li al-Mu’âlim
C. Al-Tausyîh/uwt al-Habîb al-Gharîb
D. Hidayatus Salikin dan Siyarus Salikin
E. An-Nafhatu As Sailaniyah

6. Beliau adalah negarawan, ahli ikih, teolog, sui, sejarawan dan sastrawan penting dalam sejarah Melayu pada abad ke-17. Perannya dalam perkembangan Islam di Nusantara tidak dapat diabaikan. Beliau adalah…
A. Abu Abdul Mu’thi Nawawi al-Tanari al-Bantani
B. Syekh Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati al-Makasari
C. Abdus Samad bin Abdullah al-Jawi al-Palimbani
D. Muhammad Sholeh bin Umar al-Samarani
E. Syekh Nuruddin bin Ali ar-Raniri

7. Syekh Abdul Rauf dapat dikatakan sebagai  poros sejumlah ulama Nusantara. Adapun nama muridnya yang paling berjasa, sehingga mampu mendakwahkan Islam kepada kaum bangsawan Kerajaan Pagaruyung adalah … .
A. Abu Abdul Mu’thi Nawawi
B. Abul Mahasin Tajul Khalwati
C. Syekh Burhanudin Ulakan
D. Sholeh bin Umar
E. Ali ar-Raniri

8. Kiai Sholeh Darat menjadi salah satu pengajar di Makkah. Muridnya berasal dari seluruh penjuru dunia, termasuk dari Jawa dan Melayu. Berikut ini, murid dan santrinya yang berhasil di didik, kecuali…
A. Hadratu Syekh KH Hasyim Asy’ari
B. KH Ahmad Dahlan
C. RA. Kartini
D. Iskandar Zulkarnain
E. KH Amir Idris

9. Sepanjang hayatnya, beliau tidak hanya fasih berbahasa Melayu, tetapi juga Jawa, Siam (hailand), Hindi, Arab, dan Persia. Namun, karya tulisnya menggunakan Bahasa Melayu. Beliau adalah…
A. Mbah Sholeh Darat
B. Muhammad Arsyad
C. Bukhari al-Jauhari
D. Syekh Hamzah Fansuri
E. KH Dahlan Tremas

10. Ajaran pokok tarekat Syekh Yusuf berkisar pada usaha manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Di antara risalah yang ditulisnya berjudul an-Nafhatu as-Sailaniyah yang pokok isinya tentang…
A. memohon (berdoa) itu semestinya hanya kepada Allah Swt
B. petunjuk-petunjuk bagi orang yang akan mulai memasuki tarekat
C. berdiam diri tidak bicara, kecuali mengucapkan kalimat dzikir
D. berwudhu terlebih dahulu, jika ada hadas (besar dan kecil)
E. ada 20 macam adab berdzikir

II. Soal Essay:

1. Ulama Indonesia ini pernah diundang untuk presentasi di hadapan para ulama Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, tepatnya tahun 1870 M. Siapakah Beliau ini?

2. Syekh Yusuf pada tahun 1644, menunaikan ibadah haji dan tinggal di Makkah untuk beberapa lama, lalu belajar kepada ulama-ulama terkemuka di berbagai negara. Sebutkan di negara-negara manakah itu?

3. Syekh Abdus Samad termasuk pengarang yang produktif. Sebutkan kedua karyanya yang terkenal dan sampai saat ini masih dipergunakan?

4. Syekh Nuruddin awalnya belajar bahasa Melayu di Aceh, lalu memperdalam ilmu agamanya saat beribadah haji ke Makkah. Sepulang dari Makkah, didapati bahwa di Aceh, aliran wujudiyah sudah berkembang. Jelaskan apa itu aliran wujudiyah?

5. Banyak karya-karya Syekh Abdul Rauf Singkil yang sempat dipublikasikan melalui murid-muridnya, di antaranya  Tarjuman al-Mustafid. Sebutkan isi garis besar dari isi kitab tersebut?

Kunci Jawaban:

I. Jawaban Pilihan Ganda:

1. C 6. E
2. E 7. C
3. A 8. D
4. A 9. D
5. D 10. B

II. Jawaban Essay:

1. Ulama Indonesia pernah diundang untuk presentasi di hadapan para ulama Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, tepatnya tahun 1870 M. Beliau adalah Abu Abdul Mu’thi Nawawi al-Tanari al-Bantani.

2. Syekh Yusuf pada tahun 1644, menunaikan ibadah haji dan tinggal di Makkah untuk beberapa lama, lalu belajar kepada ulama-ulama terkemuka di berbagai negara. Negara-negara tersebut adalah Yaman dan Damaskus.

3. Syekh Abdus Samad termasuk pengarang yang produktif. Kedua karyanya yang terkenal dan sampai saat ini masih dipergunakan yaitu Hidayatus Salikin dan Siyarus Salikin.

4. Aliran wujudiyah adalah aliran dalam tarekat/tasawuf yang menyatakan bersatunya atau menyatunya Khaliq dengan Makhluk. Aliran ini, menurut mayoritas ulama adalah sesat, karena itu harus dihindari.

5. Banyak karya-karya Syekh Abdul Rauf Singkil yang sempat dipublikasikan melalui murid-muridnya, di antaranya Tarjuman al-Mustafid. Isi garis besar dari isi kitab tersebut adalah naskah pertama Tafsir Al-Qur’an yang lengkap berbahasa Melayu.

Komentar