Hakikat Punarbhawa

Kehidupan ini sangat rahasia, kita sebagai manusia hanya diberi kesempatan untuk menggunakan waktu hidup ini sebaik-baiknya dengan cara selalu berpikir, berkata, dan berperilaku yang baik dan benar. Karena apapun yang dialami oleh manusia dalam kehidupannya itu semua adalah hasil karma sebelumnya.

Hakikat Punarbhawa adalah menyadai dan mampu mengetahui bahwa hidup ini sebagai kesempatan untuk berbuat baik dan mengendalikan perilaku yang tidak baik menjadi baik.

Dalam hubungannya, secara rasio umat Hindu sangat percaya akan adanya punarbhawa, karena di luar batas kemampuan pikiran manusia. Oleh karena itu, adanya punarbhawa itu harus diterima melalui keimanan atau keyakinan. Hal ini sesuai dengan yang diuraikan pada Bhagawadgita. VII.27 dan Bhagawadgita. VII.28 berikut ini.

Icchā dveṣasamutthena dvandvamohena bhārata, Sarvabhūtāni saṁmohaṁ sarge yānti parantapa.

Terjemahannya:

Semua makhluk lahir dalam keadaan tertipu, o Bharata, disebabkan oleh kedua sifat yang timbul dari keinginan dan kemarahan, o penakluk musuh. (Bhagawadgita. VII.27)

Yesam tv antugatam papam jananam punyaKarmanam, Te dvandva moha nirmukta bhajante mam drdha vratah.

Terjemahannya:

Akan tetapi, bagi mereka yang salah, yang dosanya sudah bebas dari tipuan kedua sifat tadi, menyembah Aku dengan penuh ketekunan dan keyakinan. (Bhagawadgita. VII.28)

Berdasarkan isi sloka tersebut, dijelaskan bahwa terdapat dua sifat, yaitu “keinginan dan kemarahan” yang menjadi penyebab kelahiran kembali. Akan tetapi, bagi mereka yang mampu mengendalikan kedua sifat tersebut dan tekun melakukan pemujaan dengan penuh keyakinan, maka kualitas diri akan semakin meningkat.

Manusia memiliki lima lapisan badan yang wajib diketahui dalam upaya meningkatkan kualitas diri melalui panca maya kosa, yaitu
  1. annamaya kosa, terbuat dari makanan dan minuman;
  2. pranamaya kosa, terbuat dari prana atau energi;
  3. manomaya kosa, terbuat dari alam pikiran;
  4. wijnanamaya kosa, terbuat dari pengetahuan; dan
  5. anandamaya kosa, terbuat dari rasa kebahagiaan.

Dalam pengetahuan panca maya kosa dijelaskan bahwa dalam lapisan- lapisan badan inilah karma wasana yang menyebabkan punarbhawa. Dengan demikian, punarbhawa merupakan kelahiran badan astral atau badan (bukan kelahiran atman), karena atman memiliki sifat-sifat istimewa dan tidak pernah lahir.

Kelahiran kita ke dunia, sesungguhnya telah terjadi secara berulang- ulang dan dialami oleh semua orang, tetapi mereka tidak mengetahuinya. Seperti yang dijelaskan pada Bhagawadgita IV. 5 berikut ini.

Sri Bhagawan Uvaca:

Bahuni me vyantitani janmani tava ca Arjuna, tanya aham veda sarvani na tvam vtha paramtapa.

Terjemahannya:

Sri Bhagawan bersabda: Banyak kehidupan yang Ku telah jalani dan demikian pula engkau, O Arjuna. Semua kelahiran itu aku ketahui, tetapi engkau tidak dapat mengetahuinya, O Arjuna. (Bhagawadgita. IV. 5)

Adapun penjelasan dari Sloka Bhagawadgita. IV. 5 tersebut, bahwa punarbhawa atau kelahiran secara berulang-ulang menjadi sangat rahasia dan tidak dapat diketahui oleh manusia karena sifatnya sangat rahasia.

Komentar