Soal dan Jawaban materi Pembaru Islam - PAI & Budi Pekerti Kelas 11 SMA/SMK

Berikut adalah soal mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI SMA/SMK materi Pembaru Islam lengkap dengan kunci jawaban.

Soal Essay:
  1. Sebutkan dan jelaskan pembagian periodisasi sejarah kebudayaan Islam menurut Harun Nasution (1985)
  2. Sebutkan penyebab Islam mencapai kemajuan di abad klasik menurut Muhaimin
  3. Tuliskan ciri-ciri periode abad pertengahan terutama abad ke-16 sampai 18, yang menyebabkan laju keilmuan dari para ulama semakin melemah
  4. Sebutkan contoh berhasilnya orang-orang Eropa yang menguasai dunia Islam
  5. Sebutkan tokoh-tokoh pembaru islam India pada masa modern
  6. Sebutkan tokoh-tokoh pembaru islam Mesir pada masa modern
  7. Sebutkan tokoh-tokoh pembaru islam dari Turki pada masa modern
  8. Tuliskan penyebab kemunduran dunia Islam menurut Syah Waliyullah
  9. Tuliskan pemikiran Sayyid Ahmad Khan tentang pembaruan Islam
  10. Tuliskan pemikiran Muhammad Iqbal tentang kemunduran dan kemajuan umat Islam
  11. Sebutkan pemikiran tentang pembaruan Islam yang diusung Rifa’ah Baidawi Rafi’ Al-Tahtawi
  12. Tuliskan pemikiran Jamaludin Al- Afghani tentang pembaruan Islam
  13. Sebutkan ide-ide pembaruan Muhammad Abduh yang membawa dampak positif bagi pengembangan pemikiran Islam
  14. Tuliskan pemikiran Rasyid Rida tentang pembaruan Islam
  15. Sebutkan pemikiran-pemikiran Sultan Mahmud II tentang pembaruan Islam
  16. Jelaskan analisis Namik Kemal tentang sebab kemunduran Kerajaan Utsmani dan alternatif solusinya
  17. Tuliskan 5 faktor yang mendorong munculnya gerakan pembaruan Islam di Indonesia menurut H.A. Mukti Ali
  18. Tuliskan gerakan besar pembaruan yang dilakukan oleh para ulama pembaru Islam
  19. Sebutkan tokoh Islam di Indonesia yang sepaham dengan misi pembaruan
  20. Sebutkan pelajaran yang dapat dipetik dari tokoh-tokoh pembaru Islam

Kunci Jawaban:

1. Pembagian periodisasi sejarah kebudayaan Islam menurut Harun Nasution, yakni:
  • Periode abad klasik (650 – 1250 M), yaitu kondisi kejayaan dunia Islam.
  • Periode abad pertengahan (1250 – 1800 M), yaitu kondisi kemunduran dunia Islam.
  • Periode abad Modern (1800 – sekarang), yaitu kondisi kebangkitan dunia Islam
2. Penyebab Islam mencapai kemajuan di abad klasik menurut Muhaimin, yaitu:
  • Umat Islam melaksanakan ajaran al-Qur’an yang memerintahkan supaya manusia banyak menggunakan akal.
  • Umat Islam melaksanakan ajaran Rasulullah saw. yang mendorong agar kaum Muslimin tidak hanya menuntut “ilmu agama”, tetapi juga mempelajari ilmu- ilmu lain yang bermanfaat bagi kehidupan.
  • Umat Islam mengembangkan “ilmu agama” dengan berijtihad dan mengembangkan sains. Pada masa ini dunia Islam bukan hanya muncul ahli ilmu hadis, fiqih, dan tafsir. Akan tetapi juga ahli kedokteran, matematika, optika, kimia, fisika, astronomi, dan sebagainya.
  • Ulama yang berdiri sendiri. Para ulama pada periode ini menolak tawaran penguasa untuk menjadi pegawainya.
3. Ciri-ciri periode abad pertengahan terutama abad ke-16 sampai 18, yang menyebabkan laju keilmuan dari para ulama semakin melemah, yaitu:
  • Ulama kurang berani lagi melakukan ijtihad.
  • Para ulama menganggap bahwa penggunaan akal sebagaimana diajarkan al- Quran sudah bukan zamannya.
  • Ulama pada periode ini menerima saja karya-karya yang dihasilkan oleh ulama zaman abad klasik.
  • Banyak ulama yang tidak lagi berdiri sendiri, tetapi bergantung kepada penguasa.
  • Para ulama pada periode ini hanya menurut/mengikuti (bertaklid) pada ulama zaman klasik.
  • Ulama hanya sibuk pada “ilmu agama” saja, sehingga “ilmu umum” tidak berkembang dan justru cenderung lenyap.
  • Ilmu yang datang dari dunia Barat ke dunia Islam tidak dikenali lagi sebagai warisan umat Islam di zaman sebelumnya.
4. Contoh keberhasilan orang-orang Eropa yang menguasai dunia Islam, antara lain:
  • Negara Turki Usmani yang dielu-elukan umat Islam pada penghujung abad pertengahan ternyata mulai surut akibat kalah perang dengan penguasa Eropa.
  • Napoleon Bonaparte dari Perancis dapat menguasai seluruh Mesir dalam waktu kurang dari tiga minggu.
  • Inggris sebagai salah satu kekuatan Eropa mampu memasuki India dan menaklukkan kerajaan Mughal.
5. Tokoh-tokoh pembaru islam dari India pada masa modern, yakni:
a. Syah Waliyullah (1703-1762 M.)
Syah Waliyullah dilahirkan di Delhi pada 21 Februari 1703. Ia memperoleh pendidikan dari orang tuanya yang dikenal “sufi” dan pengelola madrasah, yaitu Syah Abd. Rahim. Karya-karyanya yang sangat terkenal diantaranya berjudul Hujjatullah Al-Balighah dan Fuyun Al-Haramain.

b. Sayyid Ahmad Khan (1817-1898 M.)
Sayyid Ahmad Khan lahir di Delhi pada tahun 1817. Sayyid Ahmad Khan memperoleh pendidikan tradisional dalam pengetahuan agama. Selain mempelajari bahasa Arab, ia juga menekuni bahasa Persia. Ia rajin membaca dan banyak memperluas pengetahuan dengan membaca buku berbagai bidang ilmu pengetahuan.

c. Muhammad Iqbal (1876-1938 M.)
Muhammad Iqbal (1876-1938) berasal dari keluarga golongan menengah di Punjab, India. Ia belajar di Lahore hingga memperoleh gelar kesarjanaan tingkat magister (M.A.). Pada tahun 1930, Iqbal dipilih menjadi Presiden Liga Muslimin. Ia pernah menghadiri Konferensi Islam yang diadakan di Yerusalem. Pada tahun 1933, ia diundang ke Afghanistan untuk membicarakan pembentukan Universitas Kabul.

6. Tokoh-tokoh pembaru islam dari Mesir pada masa modern, yaitu:
a. Muhammad Ali Pasya (1765-1849 M.)
Muhammad Ali Pasya lahir di Kawala, Yunani, tahun 1765 dan meninggal di Mesir pada tahun 1849. Ia adalah seorang keturunan Turki.   Sebagai   seorang raja, Muhammad Ali memprioritaskan bidang militer. Ia berpandangan bahwa kekuasaannya hanya dapat dipertahankan dan diperbesar dengan kekuatan militer.

b. Rifa’ah Baidawi Rafi’ Al-Tahtawi (1801-1873 M.)
Tokoh ini sering dikenal dengan sebutan Al- Tahtawi. Ia lahir pada tahun 1801 di Tahta, suatu kota yang terletak di Mesir bagian selatan dan meninggal di Kairo pada tahun 1873. Al-Tahtawi mulai belajar di Universitas Al-Azhar Kairo ketika usianya 16 tahun.

c. Jamaludin Al-Afghani (1839-1897 M.)
Jamaludin lahir di Afghanistan pada tahun 1839 dan meninggal dunia di Istanbul tahun 1897. Pada usia 22 tahun, ia telah menjadi pembantu bagi Pangeran Dost Muhammad Khan di Afghanistan. Di tahun 1864 ia menjadi penasehat Sir Ali Khan. Beberapa tahun kemudian ia diangkat oleh Muhammad A’zam Khan menjadi Perdana Menteri.

d. Muhammad Abduh (1849-1905 M.)
Muhammad Abduh dilahirkan di daerah Mesir hilir pada tahun 1849. dan wafat tanggal 11 Juli 1905. Ketika kecil, Muhammad Abduh belajar di rumah. Ia melanjutkan belajar al-Qur’an hingga hafal dalam waktu dua tahun. Ia kemudian meneruskan studinya ke Universitas Al- Azhar.

e. Muhammad Rasyid Rida (1865-1935 M.)
Muhammad Rasyid Rida adalah murid Muhammad Abduh yang paling dekat. Ia lahir pada tahun 1865 di Al- Qalamun, suatu desa di Lebanon yang letaknya tidak jauh dari kota Tripoli (Syria). Semasa kecil, ia dimasukkan ke madrasah tradisional di Al-Qalamun untuk belajar menulis, berhitung, dan membaca al-Qur’an. Pada tahun 1882, ia meneruskan pelajaran di Madrasah Al-Wataniah Al-Islamiyah (Sekolah Nasional Islam) di Tripoli.

7. Tokoh-tokoh pembaru islam dari Turki pada masa modern, yaitu:
a. Sultan Mahmud II (1785-1839 M.)
Sultan Mahmud II   lahir   pada tahun 1785 dan wafat tahun 1839. Ia mempunyai latar belakang pendidikan tradisional dalam bidang pengetahuan agama, pengetahuan pemerintahan, sejarah dan sastra Arab, sastra Turki, dan sastra Persia.

b. Namik Kemal (1840-1888)
Namik Kemal dikenal sebagai pemikir terkemuka dari golongan intelegensia Kerajaan Turki Usmani yang banyak menentang kekuasaan absolut sultan. Golongan intelegensia ini disebut dalam sejarah dengan nama Utsmani Muda (Yeni Usmanlitar-Young Ottoman).

8. Penyebab kemunduran dunia Islam menurut Syah Waliyullah, diantaranya:
  • Terjadinya perubahan sistem pemerintahan Islam dari sistem kekhalifahan menjadi sistem kerajaan.
  • Sistem demokrasi yang melekat dalam kekhalifahan diganti dengan sistem monarki absolut.
  • Perpecahan di kalangan umat Islam merupakan akibat dari adanya perbedaan aliran-aliran yang muncul di dalamnya. Tiap- tiap aliran mengaku dirinya yang paling benar.
  • Mencampuradukkan ajaran Islam dengan unsur-unsur ajaran lainnya, sehingga ajaran Islam yang murni menjadi kurang jelas.
9. Pemikiran Sayyid Ahmad Khan tentang pembaruan Islam, antara lain:
  • Kemunduran umat Islam disebabkan oleh umat Islam sendiri yang tidak mengikuti perkembangan sains dan teknologi produk Barat.
  • Ilmu dan teknologi modern adalah hasil pemikiran manusia. Oleh karena itu, akal dalam batas kekuatannya harus dihargai tinggi oleh umat Islam.
  • Islam adalah agama yang memiliki paham hukum alam buatan Tuhan. Antara hukum alam sebagai ciptaan Allah Swt. dan al-Qur’an sebagai firman Allah Swt. pasti tidak terdapat pertentangan, akan tetapi keduanya sejalan.
  • Sumber ajaran Islam hanyalah al-Qur’an dan Al-Hadis. Pendapat ulama masa lampau tidak mengikat bagi umat Islam. Di antara pendapat mereka ada yang sudah kurang sesuai dengan zaman modern.
  • Umat Islam harus didorong untuk memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan semangat berpikir, bukan sikap dan perilaku taklid (hanya mengikuti pendapat lain tanpa mengerti alasannya).
  • Cara efektif untuk mengubah sikap mental umat Islam dari keterbelakangan adalah pendidikan. Oleh karena itu, ia mendirikan sekolah yang akhirnya memiliki peranan penting dalam kebangkitan umat Islam di India. Sekolah tersebut diberi nama Muhammedan Anglo Oriental College (MAOC) yang terletak di Aligarh.
10. Pemikiran Muhammad Iqbal tentang kemunduran dan kemajuan umat Islam, yaitu:
  • Ijtihad mempunyai kedudukan penting dalam pembaruan Islam. Oleh karena itu, pintu ijtihad tetap terbuka.
  • Umat Islam perlu mengembangkan sikap dinamis. Dalam syairnya, ia mendorong umat Islam untuk bergerak dan jangan tinggal diam.
  • Kemunduran umat Islam disebabkan oleh kebekuan dan kebuntuan (kejumudan) dalam berpikir.
  • Hukum Islam tidak bersifat statis, tetapi dapat berkembang sesuai perkembangan zaman.
  • Umat Islam harus menguasai sains dan teknologi yang dimiliki Barat.
  • Perhatian berlebihan umat Islam terhadap kehidupan yang bersifat zuhud telah menyebabkan kurangnya perhatian terhadap masalah- masalah keduniaan dan sosial kemasyarakatan.
11. Pemikiran tentang pembaruan Islam yang diusung Rifa’ah Baidawi Rafi’ Al-Tahtawi, yaitu:
  • Ajaran Islam bukan hanya mementingkan kesejahteraan hidup di akhirat belaka, tetapi juga hidup di dunia.
  • Kekuasaan raja yang cenderung absolut harus dibatasi dengan syariat. Oleh karena itu, raja harus bermusyawarah dengan ulama dan kaum intelektual.
  • Syariat harus diartikan sesuai dengan perkembangan modern.
  • Para ulama harus mempelajari filsafat dan ilmu pengetahuan modern agar syariat dapat tegak di tengah kehidupan masyarakat modern.
  • Pendidikan harus bersifat universal, misalnya wanita harus memperoleh pendidikan yang sama dengan kaum pria. Istri harus menjadi teman dalam kehidupan intelektual dan sosial.
  • Umat Islam harus dinamis dan meninggalkan sifat statisnya.
12. Pemikiran Jamaludin Al- Afghani tentang pembaruan Islam, antara lain:
  • Kemunduran umat Islam tidak disebabkan karena Islamnya. Kemunduran itu disebabkan oleh berbagai faktor yang terdapat dalam diri umat Islam sendiri.
  • Untuk mengembalikan kejayaan Islam di masa lalu dan sekaligus menghadapi dunia modern, maka umat Islam harus kembali kepada ajaran Islam yang murni. Islam juga harus dipahami dengan akal serta kebebasan berpikir.
  • Corak pemerintahan otokrasi dan absolut harus diganti dengan pemerintahan demokratis. Kepala negara harus bermusyawarah dengan pemuka masyarakat yang berpengalaman.
  • Tidak ada pemisahan antara agama dan politik. Rasa solidaritas antarumat Islam (Pan Islamisme) harus dihidupkan kembali di dunia Islam.
13. Ide-ide pembaruan Muhammad Abduh yang membawa dampak positif bagi pengembangan pemikiran Islam, yaitu:
  • Pintu ijtihad masih terbuka lebar bagi umat Islam. Ijtihad merupakan dasar penting dalam menafsirkan kembali ajaran Islam.
  • Islam adalah ajaran rasional yang sejalan dengan akal. Dengan akal, maka ilmu pengetahuan menjadi maju.
  • Kekuasaan negara harus dibatasi oleh konstitusi yang dibuat oleh negara yang bersangkutan.
14. Pemikiran Rasyid Rida tentang pembaruan Islam, diantaranya:
  • Di tengah kehidupan umat Islam harus ditumbuhkan sikap aktif dan dinamis.
  • Umat Islam harus meninggalkan sikap dan pemikiran kaum fatalis, Jabariyah (yaitu kaum yang hanya pasrah pada keadaan).
  • Akal dapat dipergunakan untuk menafsirkan ayat dan hadis tanpa meninggalkan prinsip umumnya.
  • Umat Islam harus menguasai sains dan teknologi untuk mencapai kemajuan.
  • Kemunduran umat Islam disebabkan karena ada banyak unsur ajaran bukan Islam yang sudah masuk terlalu jauh ke dalam ajaran Islam, sehingga ajaran Islam di tengah kehidupan umat Islam tidak murni lagi. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemurnian ajaran Islam di tengah kehidupan umat Islam.
15. Pemikiran-pemikiran Sultan Mahmud II tentang pembaruan Islam, yaitu:
  • Menerapkan sistem demokrasi dalam pemerintahannya.
  • Menghapus pengultusan sultan yang dianggap suci oleh rakyatnya.
  • Memasukan bidang “keilmuan umum” ke dalam kurikulum lembaga- lembaga pendidikan madrasah.
  • Mendirikan sekolah Maktebi Ma’arif untuk mempersiapkan tenaga- tenaga administrasi dan mendirikan Maktebi Ulum’i Edebiyet untuk mempersiapkan tenaga-tenaga ahli penerjemah.
  • Mendirikan sekolah kedokteran, militer, dan teknik.
16. Analisis Namik Kemal tentang sebab kemunduran Kerajaan Utsmani dan alternatif solusinya, yaitu:
  • Kondisi ekonomi dan politik Kerajaan Turki Utsmani tidak beres. Solusi yang ditawarkan adalah perubahan sistem pemerintahan absolut menjadi pemerintahan konstitusional.
  • Rakyat sebagai warga negara memiliki hak-hak politik yang harus dihormati dan dilindungi negara.
  • Pemerintahan demokratis tidak bertentangan dengan ajaran Islam, sebab negara yang dibentuk dan dipimpin oleh empat khalifah sepeninggal Rasulullah saw. sebenarnya memiliki corak demokrasi. Sistem baiat yang yang terdapat dalam pemerintahan para khalifah pada hakikatnya merupakan kedaulatan rakyat.
  • Islam mengajarkan al-maslahat al-ammah. Ajaran ini sebenarnya adalah maslahat (kebaikan) umum. Khalifah tidak boleh bersikap dan bertindak yang bertentangan dengan al-maslahat al-ammah.
  • Kepala negara dalam mengurus negara tidak boleh melanggar syariat. Syariat merupakan “konstitusi” yang harus dipatuhi oleh kepala negara.
17. 5 faktor yang mendorong munculnya gerakan pembaruan Islam di Indonesia menurut H.A. Mukti Ali, yaitu:
  • Adanya kenyataan ajaran Islam yang bercampur dengan kebiasaan yang bukan Islam.
  • Adanya lembaga-lembaga pendidikan Islam yang kurang efisien.
  • Adanya kekuatan misi dari luar Islam yang mempengaruhi gerak dakwah Islam.
  • Adanya gejala dari golongan intelegensia tertentu yang merendahkan Islam.
  • Adanya kondisi politik, ekonomi, dan sosial Indonesia yang buruk akibat penjajahan.
18. Gerakan besar pembaruan yang dilakukan oleh para ulama pembaru Islam, yaitu:
  • Membersihkan Islam di Indonesia dari pengaruh dan kebiasaan yang bukan Islam;
  • Mereformulasi doktrin Islam dengan pandangan alam pikiran modern;
  • Mereformasi penafsiran-penafsiran terhadap ajaran dan kondisi pendidikan Islam;
  • Mempertahankan Islam dari desakan-desakan dan pengaruh kekuatan luar Islam;
  • Melepaskan Indonesia dari belenggu penjajahan.
19. Tokoh Islam di Indonesia yang sepaham dengan misi pembaruan, diantaranya:
  • Syeikh Muhammad Tahir Jalaluddin asal Padang yang hijrah Ke Singapura. Tokoh ini memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap gerakan pembaruan di Asia Tenggara.
  • Haji Abdullah Ahmad dan Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA). Kedua tokoh ini dipandang penting sebab keduanya menjadi pelopor pembaruan Islam di Minangkabau.
  • K.H. Ahmad Dahlan, pendiri organisasi atau Persyarikatan Muhammadiyah pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta.
  • K.H. Hasyim Asy’ari, pendiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU) pada tanggal 31 Januari 1926. di Jombang Jawa Timur.
20. Pelajaran yang dapat dipetik dari tokoh-tokoh pembaru Islam, antara lain:
  • Di sepanjang sejarah Islam senantiasa muncul tokoh-tokoh besar Islam yang gigih mengawal fondasi ajaran-ajaran Islam agar tetap tegak berdiri di tengah- tengah umat Islam yang memiliki budaya lokal.
  • Di sepanjang sejarah Islam senantiasa muncul tokoh-tokoh besar Islam yang gigih mengawal agama Islam melalui lembaga-lembaga pendidikan yang lebih modern dan berkualitas.
  • Di sepanjang sejarah Islam senantiasa muncul tokoh-tokoh besar Islam yang gigih melawan segala bentuk penjajahan demi tegaknya keimanan, kemerdekaan, persatuan, kedaulatan, kedilan, dan kemakmuran bangsanya.
  • Di era awal abad ke-20, di saat teknologi informatika masih sangat terbatas, ternyata telah terjalin komunikasi dan ukhuwah antarumat Islam di berbagai belahan dunia.
  • Dalam proses menyerap ide-ide tentang keislaman dari luar negeri, para tokoh Islam di Indonesia mengambil sikap dan cara yang selektif dan evolutif.

Komentar