Soal dan Jawaban materi Meniti Hidup dengan Kemuliaan - PAI & Budi Pekerti Kelas 10 SMA/SMK

Berikut adalah soal mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas X SMA/SMK materi Meniti Hidup dengan Kemuliaan lengkap dengan kunci jawaban.

Soal Essay:
  1. Apa yang dimaksud dengan Pengendalian diri (Mujahadah an-Nafs)
  2. Apa makna pengendalian diri
  3. Jelaskan pengertian Prasangka Baik (Husnuzzan)
  4. Tuliskan makna Husnuzzan
  5. Sebutkan 3 macam Husnuzzan dalam ilmu akhlak
  6. Apa yang dimaksud dengan Persaudaraan (ukhuwwah)
  7. Jelaskan makna Persaudaraan (ukhuwwah)
  8. Tuliskan ayat al-Qur’an tentang Prasangka Baik (Husnuzzan)
  9. Tuliskan ayat al-Qur’an tentang Persaudaraan (ukhuwwah)
  10. Tuliskan Hadis tentang Pengendalian Diri
  11. Tuliskan Hadis tentang Prasangka Baik
  12. Tuliskan Hadis tentang Persaudaraan
  13. Tuliskan contoh perilaku yang mencerminkan sikap pengendalian diri, baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat sekitar, hingga masyarakat dunia
  14. Tuliskan contoh perilaku yang mencerminkan sikap Prasangka Baik (Husnuzzan), baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat sekitar, hingga masyarakat dunia
  15. Tuliskan contoh perilaku yang mencerminkan sikap Persaudaraan (Ukhuwwah), baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat sekitar, hingga masyarakat dunia

Kunci Jawaban:

1. Pengendalian diri (Mujahadah an-Nafs) adalah menahan diri dari segala perilaku yang dapat merugikan diri sendiri dan juga orang lain, seperti sifat serakah atau tamak.

Dalam literatur Islam, pengendalian diri dikenal dengan istilah as-saum, atau puasa. Puasa adalah salah satu sarana mengendalikan diri.

2. Makna pengendalian diri, yaitu setiap manusia agar dirinya terjaga dari hal-hal yang dilarang oleh Allah Swt.

3. Prasangka baik atau Husnuzzan berasal dari kata Bahasa Arab, yaitu husnu yang artinya baik, dan zan yang artinya prasangka. Jadi, Prasangka baik atau (Husnuzzan) adalah sikap yang berpikir prasangka baik atau berpikir positif.

4. Makna Husnuzzan, yaitu setiap orang hendaknya memiliki sikap yang selalu berpikir positif terhadap orang lain, dan jangan menyangka orang lain telah melakukan hal-hal buruk tanpa ada buktinya

5. Tiga macam Husnuzzan dalam ilmu akhlak, yaitu:
  • Husnuzzan kepada Allah Swt
  • Husnuzzan kepada diri sendiri
  • Husnuzzan kepada orang lain
6. Persaudaraan (ukhuwwah) adalah persaudaraan yang diikat oleh tali aqidah (sesama muslim) dan persaudaraan karena fungsi kemanusiaan (sesama manusia makhluk Allah Swt.).

7. Makna Persaudaraan (ukhuwwah), yaitu kita sebagai umat manusia hendaknya menjalin hubungan persaudaraan dengan sesama manusia tanpa memandang agama, ras dan suku serta melakukan kerja sama dengan mereka.

8. Ayat al-Qur’an tentang Prasangka Baik (Husnuzzan) lengkap dengan Artinya
Q.S. al-Ujurat/49:12


Artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.”

9. Ayat al-Qur’an tentang Persaudaraan (ukhuwwah) lengkap dengan artinya:
Q.S. al-Hujurat/49:10


Artinya “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.”

10. Hadis tentang pengendalian diri lengkap dengan artinya:

Artinya “Orang yang perkasa bukanlah orang yang menang dalam perkelahian, tetapi orang yang perkasa adalah orang yang mengendalikan dirinya ketika marah.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

11. Hadis tentang prasangka baik lengkap dengan artinya:


Artinya “Jauhkanlah dirimu dari prasangka buruk, karena sesungguhnya prasangka itu adalah perkataan yang paling dusta.” (H.R. Bukhari)

12. Hadis tentang persaudaraan lengkap dengan artinya:
Diriwayatkan dari Nu’man bin Basyir ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:


Artinya “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam saling mencintai, saling mengasihi, dan saling menyayangi, seperti satu tubuh. Apabila satu organ tubuh merasa sakit, akan menjalar kepada semua organ tubuh, yaitu tidak dapat tidur dan merasa demam.” (H.R. Muslim)

13. Contoh perilaku yang mencerminkan sikap pengendalian diri, baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat sekitar, hingga masyarakat dunia, diantaranya:
  • Bersabar dengan tidak membalas terhadap ejekan atau cemoohan teman yang tidak suka terhadap kamu.
  • Memaafkan kesalahan teman dan orang lain yang berbuat “aniaya” kepada kita.
  • Ikhlas terhadap segala bentuk cobaan dan musibah yang menimpa, dengan terus berupaya memperbaiki diri dan lingkungan.
  • Menjauhi sifat dengki atau iri hati kepada orang lain dengan tidak membalas kedengkian mereka kepada kita. 
  • Mentaati tata tertib di mana saja berada merupakan perilaku mulia.
  • Mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan Allah Swt. kepada kita, seta tidak merusak nikmat tersebut. Seperti menjaga lingkungan agar selalu bersih, menjaga tubuh dengan merawatnya, berolahraga, mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal, dan sebagainya.
14. Contoh perilaku yang mencerminkan sikap Prasangka Baik (Husnuzzan), baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat sekitar, hingga masyarakat dunia, antara lain:
  • Memberikan apresiasi atas prestasi yang dicapai oleh teman atau orang lain dalam bentuk ucapan atau pemberian hadiah.
  • Menerima dan menghargai pendapat teman/orang lain meskipun pendapat tersebut berlawanan dengan keinginan kita.
  • Memberi sumbangan sesuai kemampuan kepada peminta-minta yang datang ke rumah kita.
  • Turut serta dalam kegiatan­-kegiatan sosial baik di lingkungan rumah, sekolah, ataupun masyarakat.
  • Mengerjakan tugas­-tugas yang diberikan kepada kita dengan penuh tanggung jawab.
15. Contoh perilaku yang mencerminkan sikap Persaudaraan (Ukhuwwah), baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat sekitar, hingga masyarakat dunia, yakni:
  • Menjenguk/mendoakan/membantu teman/orang lain yang sedang sakit atau terkena musibah.
  • Mendamaikan teman atau saudara yang berselisih agar mereka sadar dan kembali bersatu.
  • Bergaul dengan orang lain dengan tidak memandang suku, bahasa, budaya, dan agama yang dianutnya.
  • Menghindari segala bentuk permusuhan, tawuran, ataupun kegiatan yang dapat merugikan orang lain.
  • Menghargai perbedaan suku, bangsa, agama, dan budaya teman/orang lain.

Komentar