Soal dan Jawaban materi Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Tata Krama, Santun, dan Malu – Agama Islam (PAI) Kelas 9 SMP/MTs

Berikut adalah soal mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti Kelas IX SMP/MTs materi Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Tata Krama, Santun, dan Malu lengkap dengan kunci jawaban.

Soal Essay:

1. Jelaskan manfaat dari tata krama!
2. Mengapa tata krama menjadi penting untuk diterapkan di masyarakat?
3. Berilah contoh perilaku santun dalam bergaul dengan teman sekelas!
4. Jelaskan manfaat dari sifat malu!
5. Bagaimana menurut pendapat kamu apabila ada teman yang berkata kotor?

Kunci Jawaban:

1. Manfaat dari tata krama, antara lain:

• Membuat seseorang disegani, disenangi, bahkan dicintai orang lain.
• Menjadi lebih menghargai dan menghormati orang lain
• Menjalin hubungan baik dengan orang lain
• Meningkatkan kepercayaan diri dalam setiap situasi
• Menciptakan situasi yang nyaman dalam berbagai situasi

2. Tata krama menjadi penting untuk diterapkan di masyarakat, agar tercipta rasa nyaman dan saling menghormati satu sama lain. Jika kita tidak menerapkan tatakrama maka kita agak sedikit kurang sopan kepada orang lain dan dapat menimbulkan terjadinya perkelahian, keributan dan kekacauan.

3. Contoh perilaku santun dalam bergaul dengan teman sekelas, yaitu:

• Menyapa teman
• Berbicara dengan santun
• Menghargai teman yang sedang bertanya
• Mendengar dengan penuh perhatian pada saat teman berbicara
• Tidak mengganggu teman yang sedang belajar
• Selalu menjaga perasaan dan tidak menyinggung perasaan teman.
• Tidak mengambil barang milik teman tanpa sepengetahuan dari teman yang memiliki barang tersebut
• Mengucapkan terima kasih kepada teman yang telah memberi pertolongan atau telah memberi bantuan.

4. Manfaat dari sifat malu, yaitu:

• Mencegah untuk melakukan perbuatan yang tercela
• Memotivasi diri untuk selalu berbuat kebaikan
• Mengantarkan seseorang menuju jalan yang diridai Allah Swt.

5. Menurut pendapat saya apabila ada teman yang berkata kotor adalah saya akan menegurnya dengan sopan, mengatakan kepada dia bahwa apa yang dia lakukan itu adalah perbuatan yang tidak baik dan dan dilarang oleh agama. Kemudian saya akan menasihatinya agar selalu berkata sopan kepada siapapun.